Powerpoint Materi Pkn Smk Kelas XII
DOWNLOAD === https://tiurll.com/2t89JX
Pada kesempatan ini ruanganguru.id akan membagikan bahan materi ajar SMA/MA Lengkap kepada siswa/siswi dan bapak/ibu guru sma kelas X, Kelas XI IPA/IPS dan Kelas XII IPA/IPS. Bahan ajar disusun dengan tujuan menyediakan bahan ajar materi yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial siswa dan membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh serta memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.Dengan materi bahan ajar berupa Power Point ini, harapannya bisa akan lebih membantu dalam proses belajar mengajar. Bagi yang berminat Silahkan Download Kumpulan Bahan Ajar untuk SMA/MA Lengkap berikut ini:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan media powerpoint dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar PPKn siswa SMK Ile Lewotolok. Penelitian ini bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes hasil belajar, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan media powerpoint dalam pembelajaran PPKn khususnya pada materi tentang Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika di kelas X TKR C SMK Ile Lewotolok terlaksana dengan sangat baik serta dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Langkah-langkah penggunaan media powerpoint secara umum terdiri dari langkah persiapan, langkah pelaksanaan, dan langkah tindak lanjut. Penggunaan media powerpoint oleh guru PPKn telah terbukti mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan melalui motivasi dan hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan setelah penggunaan media powerpoint dalam pembelajaran. Selama proses pembelajaran dengan media powerpoint perilaku siswa menunjukan bahwa siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi, yaitu siswa menjadi lebih antusias dan aktif dalam pembelajaran serta diskusi, siswa tekun mengerjakan tugas dan fokus terhadap materi pembelajaran yang ditampilkan melalui powerpoint. Selain itu, hasil belajar siswa mengalami peningkatan yaitu sebelum penggunaan media powerpoint 21 siswa yang lulus dengan nilai 70-84 sedangkan 7 siswa tidak lulus dengan nilai 60-68 serta nilai rata-ratanya adalah 71,75, setelah penggunaan media powerpoint semua siswa lulus yaitu 28 siswa memperoleh nilai 76-98 dengan nilai rata-ratanya adalah 86,28.
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran yang mempunyai misi mewujudkan warga negara yang baik dan cerdas dengan mengembangkan kompetensi peserta didik secara terintegrasi baik pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Sehingga proses pembelajaran harus dirancang suatu model pembelajaran yang mampu mengembangkan seluruh potensi siswa agar dapat meningkatkan hasil belajar selama proses pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pembelajaran PPKn berbasis proyek dalam meningkatkan hasil belajar bagi peserta didik kelas IX -C SMP Negeri 5 Tasikmalaya tahun pelajaran 2014-2015. Pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek didasarkan pada langkah-langkah berpikir ilmiah dari John Dewey, yaitu mengidentifikasi masalah, memilih masalah, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, menyampaikan informasi dan refleksi pengalaman belajar. Metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas, dengan menerapkan dua siklus masing-masing siklus dilakukan tiga kali pertemuan. Proses pembelajaran PPKn berbasis proyek yang dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan program pembelajaran, pengamatan atau observasi dan refleksi dari masing-masing siklus dapat meningkatkan hasil belajar bagi peserta didik. Hasil penelitian yaitu adanya peningkatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran, terlihat dari total nilai skor keseluruhan kriteria aspek penilaian dari siklus 1 sebesar 86,67% meningkat menjadi 93,3% pada siklus 2, sehingga terdapat peningkatan 6,6 %. Terdapat peningkatan hasil belajar dalam tahap perencanaan yang meliputi mengidentifikasi masalah dan menentukan masalah diperoleh rata-rata 87,5 pada siklus 1, meningkat menjadi 92,50 pada siklus 2. Tahap pelaksanaan pembelajaran yang meliputi sistematika kegiatan, keakuratan informasi, kuantitas sumber data, analisis data dan penarikan kesimpulan diperoleh nilai rata-rata 87,75 pada siklus 1 dan meningkat menjadi 90,125 pada siklus 2. Sedangkan nilai rata-rata laporan yang diperoleh dari hasil penilaian presentasi, portofolio tayangan dan portofolio dokumen yaitu 90,08 pada siklus 1 meningkat menjadi 93,67 pada siklus 2.Terdapat peningkatan hasil belajar individu berdasarkan kemampuan menjelaskan laporan hasil proyek, menjawab pertanyaan dan berargumentasi dengan hasil rata-rata nilai individu pada siklus 1 adalah 86,14 dan siklus 1 menjadi 89,78, sehingga ada peningkatan sebesar 3,64. Proses pembelajaran berbasis proyek sebagai instructional treatment yang berbasis masalah untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, sikap serta perilaku kewarganegaraan sebagai hasil belajar peserta didik. Siswa belajar melalui pengalamannya sendiri (learning experience) karena mereka terlibat secara langsung dalam masalah atau isu yang sedang mereka pelajari sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna (meaningfull learning).
Kenyataannya dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara seringkali terjadi isu-isu kewarganegaraan yang bertentangan dengan substansi materi yang dipelajari di persekolahan. Adanya kesenjangan antara teori dalam proses pembelajaran dengan praktiknya dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan kebingungan dan ketidakpahaman bagi peserta didik. Apalagi jika proses pembelajaran PPKn yang kurang melibatkan peserta didik untuk aktif, kreatif, inovatif, kolaboratif dan menyenangkan maka hasil pembelajaran pun kurang bermakna.
Begitu juga kondisi pembelajaran PPKn yang terjadi di SMP negeri 5 Tasikmalaya yang selama ini masih menerapkan kegiatan pembelajaran yang dibatasi oleh empat dinding tembok kelas, program pembelajaran yang sifatnya kognitif, kurang mengeskplorasi potensi peserta didik secara menyeluruh baik aspek sikap maupun keterampilannya. Hanya beberapa peserta didik saja yang mau berperan serta dalam proses pembelajaran, sedangkan peserta didik lainnya menunjukkan sikap yang pasif, sehingga berpengaruh pula terhadap hasil belajar yang dicapainya.
Berdasarkan pemikiran diatas, maka penulis melakukan implementasi model pembelajaran berbasis proyek untuk meningkatkan hasil belajar bagi peserta didik di kelas IX-C SMP Negeri 5 Tasikmalaya tahun pelajaran 2014-2015.
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui implementasi pembelajaran PPKn berbasis proyek dalam meningkatkan hasil belajar bagi peserta didik kelas IX-C SMP Negeri 5 Tasikmalaya tahun pelajaran 2014-2015.
Project-Based Learning merupakan model pembelajaran yang berfokus pada konsep-konsep dan prinsip-prinsip utama dari suatu disiplin, melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah dan tugas-tugas bermakna lainya, memberi peluang siswa bekerja secara otonom mengkonstruk belajar mereka sendiri, dan puncaknya menghasilkan produk karya siswa bernilai, dan realistik. Berbeda dengan model-model pembelajaran tradisional yang umumnya bercirikan praktik kelas yang berdurasi pendek, terisolasi/lepas-lepas, dan aktivitas pembelajaran berpusat pada guru; model Project-Based Learning menekankan kegiatan belajar yang relatif berdurasi panjang, holistik-interdisipliner, perpusat pada siswa, dan terintegrasi dengan praktik dan isu-isu dunia nyata.
Pada langkah pertama, kelas difasilitasi untuk dapat mengidentifikasi berbagai masalah yang ada di lingkungan masyarakat dengan melalui pengamatan, interview, dan studi dokumentasi yang dilakukan secara kelompok. Pada langkah kedua, kelas difasilitasi untuk mengkaji berbagai masalah itu dan kemudian memilih satu masalah yang paling layak untuk dipecahkan. Pada langkah ketiga, kelas difasilitasi untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam rangka pemecahan masalah tersebut dari berbagai sumber informasi yang relevan dan tersedia yang mengaitkan permasalahan dengan peraturan perundangan yang berlaku. Pada langkah keempat, kelas mengembangkan portofolio berupa himpunan hasil kerja kelompok dalam rangka pemecahan masalah tersebut dan menyajikannya secara keseluruhan dalam bentuk panel pameran yang dapat dilihat bersama, yang melukiskan saling keterkaitan masalah, alternatif kebijakan, dukungan atas alternatif kebijakan, dan rencana tindakan untuk melaksanakan kebijakan tersebut. Pada langkah kelima, keseluruhan portofolio yang telah dikembangkan kemudian disajikan dan dipamerkan kepada warga sekolah dan masyarakat. Pada langkah terakhir, kembali ke kelas untuk melakukan refleksi atau pengendapan dan perenungan mengenai hasil belajar yang dicapai melalui seluruh kegiatan tersebut.
Penelitian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (class action research) yang berusaha mengkaji dan merefleksi secara kolaboratif suatu alternatif pembelajaran sebagai bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional.
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IX-C SMP Negeri 5 Kota Tasikmalaya yang terletak di Jl. RE. Martadinata No. 85 Kelurahan Cipedes Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya pada semester 1 Tahun Pelajaran tahun pelajaran 2014-2015. Peserta didik di kelas IX-C ini berjumlah 27 orang, terdiri dari 7 orang laki-laki dan 20 orang perempuan. Dalam pelaksanaan penelitian ini guru dibantu oleh dua orang observer untuk mengamati aktivitas guru dan siswa serta interaksi antara guru dan peserta didik.
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan tindakan yang telah direncanakan sebelumnya, dengan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat dalam perencanaan yang dilaksanakan melalui 3 pertemuan yaitu pada yaitu bulan Agustus tahun 2014 minggu ke-1 sampai minggu ke-3 sesuai jadwal pelajaran di kelas IX C tersebut . 2b1af7f3a8